– Kami semua tentu sudah merasakan masa-masa ketika segalanya tampak agak kacau. Seperti terseret masuk ke daerah bertekanan rendah, kami berusaha keras agar tetap stabil. Gelombang buruk emosi bisa datang mendadak, tak perduli betapa harmonisnya hidup kita atau seberapa kuat menurut pendapat kita menjadi individu yang tegar.
Studi mengungkapkan bahwa emosi negatif bisa timbul secara mendadak dan tak terduga, termasuk saat seseorang sedang dalam keadaan tenang atau sejalan dengan prinsip-prinsipnya. Faktor-faktor penyebab tersebut bermacam-macam, melibatkan aspek baik dari dalam diri maupun lingkungan luar.
Tenang saja. Kamu nggak harus mengubah seluruh aspek hidupmu demi mencapai stabilitas itu. Kadang-kadang, cukup dengan menerapkan beberapa kebiasaan kecil bisa membantumu berkenalan lagi dengan diri sendiri serta melihat kembalinya senyum-senyum hangat dalam hidup. Bahkan perubahan paling minimal pun bisa memberikan dampak signifikan. Ingatlah bahwa rintik air bisa jadi ombak dan segala sesuatunya saling terhubung satu sama lain.
Berdasarkan kutipan dari yourtango pada hari Sabtu (10/5), berikut ini adalah ciri-ciri unik yang menjadikan seseorang kuat hingga ke akar-akarnya:
1. Mereka menyambut kesadaran di awal hari
Dimulailah hari Anda dengan kesadaran yang tajam begitu saja bangun. Sebaiknya jangan buru-buru turun dari ranjang atau seketika mengambil telepon genggam, tetapi luangkanlah beberapa saat untuk fokus dan bersambung dengan awal hari baru tersebut.
Pejamkan mata Anda, tarik napas dalam-dalam, dan fokuslah pada sensasi napas saat masuk dan keluar dari tubuh Anda. Pikirkan tentang bagaimana perasaan Anda hari ini, berkonsentrasilah pada beberapa kata, dan rasakan kata-kata itu menghuni tubuh Anda.
Hubungkan diri Anda dengan hati Anda dan bayangkan energi yang mengalir melaluinya. Hubungan pikiran dan tubuh di pagi hari yang singkat ini dapat membantu Anda memulai hari dengan niat dan rasa ketenangan batin.
2. Mereka mengerti cara untuk bersambung dengan dirinya masing-masing
Merasa tak terkoneksikan atau tidak sinkron dengan diri sendiri biasanya dikarenakan penekanan pada kekurangan serta sesuatu yang belum berhasil dalam hidup. Kendalikan pemikiran tersebut dengan mengenali aspek-aspek positif dari kehidupanmu, dan carilah sisi baiknya melalui pembuatan buku harian rasa syukur.
Tiap harinya, catat tiga hingga empat poin tentang apa saja yang kamu syukuri atau nikmati. Ini mungkin sekecil hangatnya cahaya mentari menembus wajahmu atau kenikmatan secangkir kopi pada pagimu. Dengan memindahkan perhatian kepada aspek-aspek baik dalam hidup, kamu akan membantu merevisi pandangan diri sendiri sambil tetap sadar terhadap elemen-elemen negatif di dunia ini yang kadang tak bisa kita atur.
Studi telah mendemonstrasikan bahwa mencatat hal-hal untuk disyukuri bisa memperkuat daya tahan seseorang dengan cara merangsang pemikiran positif, mengurangi tekanan, serta memperdalam ikatan sosial. Penelitian lain menunjukkan bahwa fokus pada elemen-elemen positif dalam hidup kita akan membantu orang-orang ini menghadapi tantangan secara efektif dan melahirkan strategi adaptatif yang lebih baik. Selain itu, jurnal tentang rasa bersyukur pun turut mendorong kontrol terhadap emosi dan penguatan citra diri, sehingga semakin menjaga stabilitas mental.
3. Mereka melakukan detoksifikasi digital
Di dunia yang serba cepat dan sangat terhubung saat ini, mudah sekali untuk merasa kewalahan dengan arus informasi yang terus menerus dari ponsel, email, media sosial, umpan berita, dan siaran langsung. Jadwalkan waktu istirahat detoksifikasi digital yang singkat sepanjang hari.
Paling tidak selama 10 menit sehari, luangkan waktu untuk diri sendiri tanpa terpaku pada layar. Yakinkan bahwa Anda telah mematikan semua notifikasi, merubah ponsel menjadi diam, serta menjaga jarak dengan perangkat tersebut.
Manfaatkan kesempatan ini untuk jalan-jalan, lakukan peregangan, atau sekadar menikmati napasmu. Hiduplah secara utuh dalam saat-saat itu. Bahkan istirahat sejenak dari koneksi bisa membuatmu merestel dirimu sendiri serta lingkungan di sekelilingmu. Jangan sesumbar isi semua celah dengan hiburan digital ya!
4. Mereka menyebut kekuatan itu sebagai ‘tidak’
Rasanya tak jarang timbul akibat dari keserakahan dalam membuat janji, selalu menyetujui segala permintaan, serta bersikeras melakukan semuanya. Mulailah melatih kemampuanmu untuk berkata ‘tidak’.
Utamakan kesejahteraan diri dengan memilih komitmen secara cermat. Tak apa jika Anda menolak ajakan atau permintaan yang justru meningkatkan tekanan pada Anda atau tak sejalan dengan sasaran dan prinsip hidup Anda.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa hal tersebut dapat menjaga waktu, tenaga, serta batas pribadi seseorang, mengurangi tingkat stres, dan juga mendukung kesejahteraan emosional. Kemampuan untuk berkata ‘tidak’ membantu orang fokus pada prioritas mereka sendiri dan menghadapi tantangan dengan pemahaman dan pengendalian diri yang lebih baik.
5. Mereka menikmati hari mereka di alam terbuka.
Melambai pada pohon. Melibatkan diri dengan beberapa pohon. Perhatikan pohon-pohon tersebut di dekatmu? Sentuhlah mereka! Pohon dipuji karena manfaat pengobatan alami yang dimilikinya, serta menghabiskan waktu bersama alam bisa membuat kita lebih terkoneksi dengan lingkungan sekitar. Bahkan lebih menyenangkan lagi, kunjungi sebuah taman atau kebun dan jalan-jalan tanpa menggunakan alas kaki untuk mengeksplorasi sensasi tiap batang rumput, pasir halus, ataupun dedaunan, mencicipi suhu udara, dan merasakan butiran-butiran debu dari tanah di telapak kaki Anda. Setelahnya, cobalah beristirahat dan melihat pola awan-awan di atas. Bila cuaca cerah, luangkan juga sedikit waktumu untuk merebahkan badan dan menyerap hangat sinarnya matahari.
Inilah sekedar sejumlah ide, namun masih ada berbagai kebiasaan sederhana lainnya yang bisa mendukung Anda mencapai keseimbangan di dalam diri serta bersama alam semesta. Yang terpenting ialah menjelajahi hal-hal tersebut guna mengenali apa yang paling sesuai bagi Anda.
Dengan berjalannya waktu, perubahan-perubahan halus tersebut bisa membawa kepada gaya hidup yang lebih stabil, terkoneksikan, serta serasi. Perlu diingat bahwa mencapai kesetaraan tak harus seperti kemampuan atletik. Rutinitas-rutinitas sederhana itu mampu memberi dampak signifikan bagi rutinitas harianmu.