smibu news
Mata Lokal Fest 2025 dengan tema ‘Memotong Garis Depan Untuk Kekuatan Lokal yang Berkelanjutan’ berhasil diselenggarakan di Hotel Shangri-La Jakarta pada hari Kamis, tanggal 8 Mei 2025.
Saat membuka acara, Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network, Dahlan Dahi mengungkapkan, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memiliki keprihatinan mengenai masalah yang klasik, di antaranya soal kemiskinan, akses kepada pendidikan, soal kesehatan.
Akhirnya, pada tahun 2015, PBB bersama dengan beberapa organisasi lain mengembangkan inisiatif bernama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.
Dahlan juga menyatakan bahwa Tribun Network, yang merupakan rangkaian media terkemuka di Indonesia, bersedia ambil bagian dalam usaha memecahkan serangkaian masalah itu.
Dengan memiliki jaringan kantor media di 41 kota dan reporter yang berada di sekitar 300 kota lainnya, Dahlan yakin bahwa Tribun Network mampu menangani peran itu.
” Kami berharap melalui jaringan ini kami dapat memperluas akses informasi tentang kemiskinan, pendidikan, serta kesehatan di seluruh Indonesia dan mudah-mudahan kita semua dapat berpartisipasi secara transparan,” ungkap Dahlan Dahi.
Pada pembukaan acara Mata Lokal Fest tahun 2025, hadir Anggota Komisi XI DPR RI yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad; Staf Khusus Menteri Pertanian untuk Urusan Kebijakan Pertanian Sam Herodian; Direktur UNIC Jakarta Miklos Gaspar; perwakilan dari pihak penyokong dana dan juga sejumlah mahasiswa.
Dahlan Dahi menambahkan, konektifitas antara seluruh pemangku kepentingan kini terus terjalin dengan baik, dalam menjawab tantangan global sehingga sangat memungkinkan jika sejumlah permasalahan bisa teratasi satu persatu.
Dahlan juga mengungkapkan bahwa salah satu masalah yang ternyata menemukan solusi serta berubah menjadi sebuah terobosan baru adalah limbah dari makanan dalam program Pemerintah Makan Bergizi Gratis atau disingkat sebagai MBG untuk para anak kecil.
Tempatnya, sisa-sisa makanan yang bervariasi tersebut malah dapat diolah menjadi pupuk kompos oleh kalangan pertanian.
“Bagaimana jika PBB dapat mencari sumber daya atau praktik terbaik dari negara-negara lain yang telah berhasil mengelola limbah organik dengan lebih efisien? Menurut saya, membangun koneksi antar pemangku kepentingan merupakan upaya kecil namun penting bagi kami, termasuk di dalamnya tim Tribune, untuk turut serta mendukung misi mulia tersebut,” jelas Dahlan.
Sebaliknya, Dahlan juga menyebutkan hambatan lain yang akan dijumpai manusia di era modern ini adalah menghadapi perubahan tak terduga yang akan dibawa oleh kecerdasan buatan atau AI.
Dimana, dampaknya akan lebih banyak lagi orang yang kehilangan pekerjaan.
“Jadi semoga usaha kita bareng-bareng ini betapapun kecilnya bisa bersama-sama membangun sinergi untuk mengatasi masalah-masalah publik yang sudah terjadi dan akan terjadi. Ini tugas yang mulia sekali,” tandas Dahlan Dahi.
Mata Lokal Fest 2025 hadir dengan tajuk “Cutting Edge for Local Sustainability” sebagai upaya translasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke akar rumput, khususnya komunitas dan UMKM lokal.
Agenda besar Mata Lokal Fest 2025 terdiri dari SUMMIT, AWARD, dan FESTIVAL.
Daftar pemateri dan penyaji utama akan hadir dalam sesi SUMMIT.
Berikut di antaranya: Agus Gumiwang Kartasasmita – Menteri Industri Indonesia, Fadli Zon – Menteri Budaya Indonesia, Maman Abdurrahman – Menteri Usaha Menengah dan Kecil Indonesia, Sudaryono – Deputi Menteri Pertanian Indonesia, Sufmi Dasco Ahmad – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Pramono Anung – Gubernur Provinsi Istimewa Jakarta, serta Miklos Gaspar – Direktur UNIC Jakarta.
Setiap karakter akan mengeksplorasi bahan-bahan yang berkaitan erat dengan tema keberlanjutan dengan mendalam.
Di samping SUMMIT, acara pemberian hadiah Mata Lokal Award 2025 juga bakal menghargai kreasi, institusi, merek, atau orang terpilih dengan dampak positif yang telah menujukkan komitmennya untuk mencapai kelestarian serta mendukung perekonomian lokal. (*)