Angklung Bergema di Resital Nasional ISBI 2025: Tradisi dan Modernisasi Bersatu


smibu news, BANDUNG

– Suasana semarak tercipta ketika ratusan peserta dari 19 sanggar angklung asal Cianjur dan Garut memainkan harmoni alat musik tradisional Sunda ini dalam Resital Nasional Angklung 2025 di Aula Kampus Insitut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Kota Bandung pada Sabtu (10/5/2025).

Acaranya adalah pementasan oleh Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Peduli Angklung Indonesia (PPPAI), yang membawa misi pemeliharaan warisan budaya.

Gunawan Undang, sekretaris jenderal Dewan Pengurus Pusat PPAI dan juga ketua panitia acara, menyatakan bahwa pertunjukan resital ini menandai akhir rangkaian program pelatihan atau Training of Trainers (ToT), yang sebelumnya sudah diadakan oleh DPP PPAI.

Pelatihan itu didukung dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) pada 2023.

“Saat itu hanya ToT, bahkan pelatihannya pun sebentar, hanya 2 jam. Tahun berikutnya kita kembali dapat bantuan yang sama. Saat itu kita sepakat untuk melaksanakan lebih gebyar lagi,” ungkap Gunawan di sela kegiatan.

Ia menambahkan bahwa kegiatan pelatihan tersebut tidak lagi terbatas pada teori, melainkan juga melibatkan praktik memainkan angklung, serta pembinaan lebih mendalam. Bahkan, hasil dari ToT tersebut telah menginspirasi beberapa daerah untuk mengadakan resital tingkat lokal.

“Alhamdulillah saat ini kita kembangkan lagi menjadi resital tingkat nasional. Pesertanya cukup banyak dalam pertunjukan kali ini, namun kita batasi dan seleksi. Yang terpilih hanya 20 grup, dan yang bisa tampil di ISBI ini 19 grup,” katanya.

Di sisi lain, acara pembukaan mendapat apresiasi luar biasa dari Dr. H. Tom Maskun, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, yang turut hadir untuk meresmikan acara tersebut. Ia menyampaikan pentingnya menjaga seni budaya di tengah arus globalisasi.

“Acara ini sungguh luar biasa, saya sangat menyetujui hal tersebut, dan semacam event ini perlu kita dukung terus menerus. Karena serangan budaya asing cukup kuat sehingga patut untuk diwaspadai, lebih-lebih bagi kalangan pemuda. Salah satu caranya ialah dengan memelihara warisan budaya lewat aktivitas sejenis,” jelas Tom.

Selanjutnya, dia mengonfirmasi bahwa DPRD Jawa Barat bakal terus mensupport ide-ide sejenis guna menjaga keberlangsungan seni tradisional, lebih-lebih lagi angklung, sehingga dapat tetap berperan sebagai simbol yang kuat bagi warga Jawa Barat.

“Harapan saya melalui acara ini dapat membantu dalam pelestarian seni dan budaya di Jawa Barat. Saya pun mendorong seluruh pihak untuk bekerja sama menyelenggarakan event-event kesenian yang bertujuan memperkenalkan warisan adat kepada anak-anak muda,” tambahnya.

Resital Nasional Angklung 2025 ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga sebuah langkah nyata untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya warisan budaya. Dengan semangat yang menggema dari Aula ISBI, angklung terus berbicara sebagai simbol harmoni yang menyatukan generasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *