smibu news
,
Jakarta
–
Umat Katolik di seluruh bumi memiliki
Paus
Baru saja. Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah dipilih sebagai Paus ke-267 dan akan memimpin Gereja Katolik secara global. Nama yang ia pakai adalah
Paus Leo XIV
. Kardinal Prevost menjadi Paus pertama dari Amerika Serikat dan kedua dari Benua Amerika setelah Paus Fransiskus.
Vatikan
Telah diumumkan tentang pemilihan seorang paus baru dan nama yang dipilih oleh sang paus ini adalah Paus Leo XIV. Memilih nama saat menjabat sebagai paus merupakan suatu bentuk tanda atau merek “sosial” untuk identitasnya dalam menjalankan perannya sebagai Pemimpin Gereja universal.
Melansir dari
Channel News Asia
,
Pengambilan nama paus sering kali didasarkan pada penjiwaan atau penghormatan terhadap paus sebelumnya yang menjadi sumber inspirasi bagi sang paus baru. Ini disebabkan oleh durasi singkat yang dimiliki paus baru dalam menentukan namanya sendiri sebelum mereka dibawa ke hadapan umum dan diperkenalkan melalui Balkon Basilika Santo Petrus kepada seluruh dunia.
“Nama yang dipilih paus dapat memberikan petunjuk awal mengenai tipe kepemimpinan yang akan dijalankannya,” ungkap John Allen, seorang ahli Vatikan dalam karyanya tentang konklaf tersebut dikutip dari
Channel News Asia,
9 Mei 2025.
Jika demikian, diketahui bahwa paus sebelumnya yang menggunakan nama yang sama, Paus Leo XIII adalah seorang paus yang aktif memperjuangkan hak-hak kaum buruh. Hal ini juga mencermikan perjalanan misionaris Paus Leo XIV yang banyak menghabiskan waktu di Peru bersama orang-orang miskin.
Pemilihan nama tersebut mencerminkan keinginan Paus Leo XIV agar kedamaian di dunia dapat diraih oleh setiap insan, termasuk juga para petani. Ini sejalan dengan isi pidato beliau yang mengutamakan pentingnya ketenangan dan harmoni global.
“Perdamaian tanpa senjata dan perdamaian yang menghapuskan senjata,” katanya seperti dikutip dari
Al Jazeera
,
9 Mei 2025. Paus Leo XIV dengan tegas berharap bahwa seluruh umat Kristen mendukung hal ini.
Katolik
dapat bercakap-cakap guna menciptakan kedamaian di muka bumi ini.
Melansir dari
Vatican News
,
Matteo Bruni selaku Direktur Kantor Pers Takhta Suci mengatakan kepada media bahwa pemilihan nama ini didasari tujuan gereja. Doktrin sosial gereja dalam dunia modern yang dituangkan oleh Paus Leo XIII dalam ensiklik
Rerum Novarum
tahun 1891 menjadi basis pemilihan nama ini.
Nama ini menjadi bentuk dan tanggung jawab gereja dalam menjalankan masa kepemimpinan paus baru untuk adil dan mendapatkan kedamaian bagi perempuan dan laki-laki dalam pekerjaannya. Bruni juga menyebutkan bahwa hal ini sesuai dengan kebutuhan dunia saat ini, kala pekerjaan manusia mulai digantikan oleh kecerdasan buatan.
” Ini tentu saja menjadi rujukan bagi laki-laki dan perempuan, dalam menjalani pekerjaan mereka — meski era ini ditandai dengan kecerdasan buatan,” demikian kata Bruni seperti dilansir media tersebut.
Vatican News,
8 Mei 2025.
Istiqomatul Hayati
bersumbang dalam penyusunan artikel ini.