Deretan Tipu-tipu dalam UTBK SNBT 2025: Kamera pada Gigi Braces hingga Pelaku Joki


smibu news

Beberapa kasus penipuan terjadi selama penyelenggaraan UTBK SNBT tahun 2025.

Ketua Umum Tim Pengawas SNPMB Eduart Wolok menyebut bahwa timnya menemukan adanya indikasi penipuan dalam penyelenggaraan UTBK SNBT pada tahun 2025.

Eduard menyebutkan bahwa terdapat 14 pelanggaran yang diidentifikasi oleh tim penyelenggara dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Bersama Tingkat Universitas tahun 2025 sampai dengan Jumat (25/4/2025).

Walaupun begitu, apabila dilihat dari jumlah pesertanya, kasus tersebut hanya menyumbang 0,0071 persen saja.

Berikut adalah beberapa cara penipuan yang terjadi dalam UTBK SNBT 2025:

1. Recording desktop

Eduart menyebutkan bahwa beberapa peserta sengaja merekam layar desktop melalui ponsel atau menggunakan aplikasi rekaman desktop di komputer saat mengikuti ujian UTBK SNBT.

Mereka menyebarluaskan soal-soal menggunakan berbagai metode serta fasilitas teknologi, entah melalui perangkat keras ataupun perangkat lunak. Sebut saja seperti penggunaan ponsel pintar, rekaman layar komputer, dan sebagainya, termasuk juga dengan pendekatan tradisional,” jelas Eduart dilansir dari smibu news pada hari Minggu, 27 April 2025.

2. Remote desktop

Selanjutnya, menurut Eduart, terdapat juga peserta yang memanfaatkan remote desktop supaya soal ujian dapat diselesaikan oleh orang lain di tempat berbeda dengan lokasi ujian.

3. Menggunakan kamera mikro

Selain itu, pihaknya juga menemukan kamera mikro pada anggota tubuh kamera di behel atau braces gigi dan menggunakan kamera di kuku.

4. Kamera pada pakaian

Tak hanya anggota tubuh, ada juga peserta yang menggunakan kamera mikro di ikat pinggang dan kancing baju. Kamera mikro ini didesain agar tidak terdeteksi metal detector.

5 Memakai Ponsel dalam Sepatu dan Di Seluruh Bagian Tubuh

Metode lain yang digunakan adalah dengan menyematkan ponsel pada tubuh dan alas kaki. Dalam insiden UTBK tahun-tahun sebelumnya, jenis penipuan semacam itu pun telah terdeteksi.

Namun, hal ini kembali terulang pada pelaksanaan UTBK SNBT 2025.

6. Peserta yang sengaja memilih pusat UTBK terjauh

Salah satu metode lainnya adalah peserta dengan sengaja memilih tempat ujiannya di suatu lokasi yang berjarak cukup jauh dari institusi pendidikan pilihan mereka.

Sebagai contoh, terdapat seorang peserta SMA asli dari Kota Makassar tapi pilihan perguruannya berada di Jogjakarta dan Bandung. Namun, ia memutuskan untuk mengikuti ujiannya di Kalimantan.

” Ini pastinya memiliki suatu makna namun bisakah ini dianggap sebagai kesalahan? Tentunya bukanlah hal yang buruk jadi sudah seharusnya kami mengeksplorasi lebih dalam mengenai fenomena aneh ini dan mencari tahu motivasinya,” ujar Eduart beberapa saat yang lalu.

Dia menyebutkan bahwa selama pemeriksaan memang beberapa siswa bermaksud untuk mengikuti ujiannya di lokasi UTBK yang jauh, namun ada juga yang dengan sengaja memilih tempat UTBK yang terpencil dengan niat melakukan kecurangan.

“Ia memiliki data tersebut,” katanya.

7. Menggunakan joki

Sebagian pelaku UTBK SNBT terlibat dalam tindak curang dengan menyewa orang lain untuk menyelesaikan tes mereka atau memberi solusi jawaban yang sudah disiapkan.

Beberapa pembawa kuda telah diidentifikasi oleh komite penyelenggara, dan setelah ditelaah lebih lanjut, sebagian besar dari mereka diketahui menerima upah dari para kontestan yang berasal dari Fakultas Kedokteran.

8. Bimbel terlibat

Salah satu institusi bimbingan belajar (bimbel) yang ada di Yogyakarta pun ditemukan oleh tim SNPMB terlibat dalam praktik penipuan selama penyelenggaraan UTBK SNBT 2025.

Eduard mengatakan bahwa ada dua kemungkinan untuk metode bimbingan belajar di Yogyakarta ini. Yang pertama adalah dengan menyediakan penumpang pengganti bagi peserta UTBK.

Kedua, lembaga bimbingan belajar dengan sengaja ikut serta dalam UTBK tahun ini guna mencatat pertanyaan-pertanyaan yang akan dipergunakan sebagai materi pembelajaran di tahun-tahun mendatang, termasuk merancang strategi studi dan menyusun buku latihan.

“Itu kan klaim bimbel selalu 100 persen lulus UTBK. Nah secara analisis, agak menjadi tanda tanya. Karena Tes Potensi Skolastik itu kan menguji sisi skolastik peserta dan tergantung dari si peserta itu sendiri. Bagaimana (bimbel) bisa menjamin 100 persen peserta lulus?” tanyanya.

Pemberian sanksi

Eduart juga akan menerapkan hukuman ekstra bagi mereka yang terbuktik melanggar aturan tersebut.

Hukumannya adalah tidak dapat melanjutkan kuliah di universitas negri dikarenakan dinyatakan gugur dalam seleksi penerimaan.

“Tidak ada toleransi sedikit pun terhadap kecurangan. Baik itu yang dideteksi sebelumnya maupun saat ini, kami secara otomatis mendiskualifikasi mereka. Hal ini mungkin berlaku untuk UTBK dan juga seluruh sistem penerimaan mahasiswa di universitas negeri,” ungkap Ketua SNPMB 2025, Eduart Wolok melalui kanal YouTube SNPMB pada hari Jumat (25/4/2025).

Dia menggarisbawahi bahwa peserta yang melanggar aturan dapat menerima sanksi pemdiskualifikasian dari UTBK SNBT. Di samping itu, tim mereka sudah meramalkan beberapa kemungkinan pelanggaran dan penipuan yang bisa saja terjadi.

“Penting sekali bahwa kita perlu meningkatkan kesadaran bagi seluruh peserta UTBK agar dapat melaksanakan ujian dengan tepat dan sesuai aturan,” jelas Eduart.

Di samping itu, tim penyelenggara SNPMB pun berniat mengambil tindakan hukum berkaitan dengan dugaan penipuan dalam proses UTBK SNBT tahun 2025.

Peserta yang curang dalam UTBK SNBT 2025 dapat menghadapi hukuman pidana apabila ditemukan telah melaksanakan tindak kecurangan secara sistematis.

“Tadi malam kami telah mengadakan pertemuan dan berencana untuk menanggapi penipuan yang sistematis dan sengaja dengan metode jelas guna merugikan pihak lain, sehingga perlu dibawa ke ranah hukum,” ungkap Eduart.

Eduard berpendapat bahwa tindakan hukum itu diharapkan dapat memberikan dampak penegakan hukum kepada pihak-pihak yang berniat untuk merusak penyelenggaraan UTBK 2025.

Dia menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan dengan tindakan hukum baru akan diambil setelah pelaksanaan UTBK SNBT 2025 berakhir.

“Tentunya kami akan menyelidiki semua insiden yang telah terjadi serta mengevaluasi situasi tersebut sebelum mengambil tindakan lebih lanjut yang dianggap penting dan diperlukan untuk mempertahankan integritas UTBK,” jelas Eduart.

Evaluasi sistem

Mengingat berbagai macam metode penipuan yang ada, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memberi kesempatan untuk merombak sistem pendaftaran calon mahasiswa baru.

Perubahan pada mekanisme pendaftaran calon mahasiswa baru tahun depan akan ditinjau kembali melalui penilaian implementasi SNPMB di tahun 2025.

“Pastinya ada kemungkinan untuk mengubah sistem penerimaan calon mahasiswa,” ujar Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang ketika ditemui oleh smibu news pada hari Rabu (7/5/2025) malam.

Togar menyebutkan bahwa hingga kini pendaftaran calon mahasiswa baru masih dilakukan melalui SNPMB. Dia menambahkan bahwa opsi alternatif untuk proses seleksi mahasiswa baru yang lain sedang dipertimbangkan secara mendalam.

“Formatnya sampai sekarang tetap seperti itu, belum diketahui apakah ada pilihan lain berdasarkan hasil penilaian,” jelas Togar.

Togar mengatakan bahwa tim SNPMB kini tengah merancang laporan tentang penyelenggaraan Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) sertaSeleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Nantinya, laporan untuk SNPMB tahun 2025 akan ditinjau secara mendalam.

“Pastinya akan diteliti secara teliti tidak hanya untuk pencegahan tetapi juga mencakup tindakan yang efektif,” tandas Togar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *