Partai Kekuatan Rakyat (PPP) di Korea Selatan secara resmi telah mengajukan mantan Menteri Tenaga Kerja Kim Moon-soo sebagai kandidat presiden pada hari Minggu, 11 Mei, sebelum tenggat waktu terakhir untuk mendaftar di Komisi Pemilu Nasional.
Putusan tersebut diambil satu hari setelah usaha partai untuk menyingkirkan Kim dan menggantikannya dengan figur lainnya tidak memperoleh dukungan dari para anggotanya.
Kim (73 tahun) sebelumnya telah memenangkan pemilihan pendahuluan internal partai untuk maju dalam pilpres yang dijadwalkan 3 Juni mendatang.
PadaSabtu dinihari, elitpartaidapatmembatalkancalonnysendiridanmenunjukkanmantanPerdanaMentariHanDuck-suasebagaipenggantinya.
Han bahkan sudah mengundurkan diri dari pencalonan independen demi maju lewat PPP.
Rencana tersebut gagal total. Sebagian besar anggota menentang perubahan calon tanpa persetujuan semua pihak, sehingga posisi Kim sekali lagi menjadi nominasi resmi partainya secara otomatis.
“Hari ini aku telah menuntaskan proses pendaftaran menjadi calon presiden,” ujar Kim saat berbicara dengan para jurnalis setelah melengkapi formulir di kantor Komisi Pemilihan Umum, sebagaimana dilaporkan
AFP
.
Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota masyarakat dan kawan separtai atas rasa percaya yang telah diberikan.
Dia menjuluki pemilihan umum mendatang sebagai titik penting dalam memilih siapa yang dapat mengatasi hambatan-hambatan nasional serta berjuang demi kemakmuran warganya. Dia menekankan komitmennya untuk mencapai keberhasilan dan “menuntun Korea Selatan menuju masa depan yang lebih gemah rimba.”
Setelah proses pendaftaran selesai, Kim direncanakan untuk bertemu dengan Han di kantor pusat partai tersebut. Dia menegaskan bahwa dia akan terus mengakui peranan Han dalam upaya pemilihan berikutnya.
Secara terpisah, Han mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan.
“Ia menerima hasil tersebut dengan hati yang terbuka,” katanya saat memberikan keterangan pada konferensi pers.
“Saya berharap Kim Moon-soo dan seluruh pendukungnya sukses dalam pemilu ini. Sekarang saya kembali menjadi warga biasa.”
PPP menghadapi tekanan untuk bersatu menjelang pemungutan suara, terutama karena posisi mereka terancam oleh calon dari kubu oposisi.
Berdasarkan survei opini terkini yang dilakukan oleh Barometer Nasional, Lee Jae-myung dari Partai Demokrat menduduki posisi puncak dengan tingkat keterpilihannya sebesar 43%, sementara itu Kim berada di belakang dengan angka 29%.
Para analis meyakini bahwa apabila suara dari kelompok yang progresif pecah, Lee memiliki kesempatan besar untuk memenangkan pemilihan dengan jarak yang lebar, walaupun dia sedang menghadapi beberapa kasus hukum pidana.