TERAS GORONTALO –
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid memberikan arahan yang kuat kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bersikap transparan dengan media massa.
Pada acara “Ngobrol Produktif Bersama Pers” yang berlangsung di Palu pada hari Sabtu, Anwar menggarisbawahi kesesuaian dari transparansi dalam hal informasi umum.
“Saya berharap para Kepala Dinas menemui wartawan jika diperlukan pengesahan informasi, cukup jelaskan sesuai dengan fakta yang ada,” tegas Anwar.
Anwar mengharapkan para pemimpin OPD menyampaikan data tentang agenda serta tugas pemerintahan yang berkaitan dengan kebutuhan publik.
Keterbukaan informasi, menurutnya, bukan hanya prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, tetapi juga nilai moral dan agama.
“Jangan alergi dengan wartawan. Kalau soal kedinasan, itu wajib dijawab. Ceritakan, jangan ditutup-tutupi,” pesannya.
Anwar bahkan menganggap kritik dari media sebagai hal yang positif dan penting bagi pemerintahan.
Ia menilai, jika media masih aktif memberitakan dan mengkritisi, itu pertanda masih ada perhatian publik terhadap kinerja pemerintah.
“Kalau media masih ribut, itu bagus. Artinya masih ada perhatian. Tapi kalau sudah sunyi, itu bahaya. Bisa jadi rakyat sudah tidak peduli lagi,” ungkapnya.
Anwar menggerakkan Dinas Pemerintahan agar lebih proaktif dalam berinteraksi dengan jurnalis guna mensosialisasikan kebijakan pemerintah.
Ia juga menekankan pentingnya peran media dalam menjalankan fungsi kontrol sosial secara profesional, termasuk melakukan investigasi jika ada program yang tersendat.
“Agar publik mengetahui. Jangan disembunyikan,” katanya.
Acara “Ngobrol Produktif Bersama Pers” diikuti oleh kepala OPD beserta perwakilan dari organisasi pers dan pemimpin media di wilayah Sulawesi Tengah.
Harapan dari instruksi gubernur Anwar adalah untuk memperkuat transparansi serta kepatutan dalam tata kelola pemerintahan di Sulawesi Tengah.
***
