Kabur dari Kepolisan, Warga di Sungai Lilin Memilih Melompat ke Sungai dan Ditemukan Tewas


smibu news, SEKAYU –

Sebuah kasus tragis menimpa seorang pemuda berinisial FS (18) yang berasal dari Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin. Dia diketahui meninggal dunia setelah menghilang selama dua hari dan diduga melompat ke sungai Dawas ketika mencoba kabur dari pihak penegak hukum.

Menurut data yang dikumpulkan, insiden itu berlangsung pada hari Kamis petang, tanggal 8 Mei 2025. Febri, yang sedang mengemudikan sepeda motor Honda Revo dengan dugaan berasal dari tindakan pencurian, melarikan diri ketika akan ditahan oleh pihak kepolisian.

Pertunjukan chase terhenti di sekitar area pelabuhan penumpang di samping Jembatan Sungai Lilin. Walaupun telah mendapat peringatan lewat tembakan, Febri masih mengemudikan mobilnya dengan cepat dan akhirnya memutuskan untuk meloncat ke dalam sungai beserta motornya.

Aliran sungai yang kuat menyebabkan tubuh Febri langsung tersapu arah dan hilang dari pandangan. Usaha pencarian dijalankan oleh regu campuran dari BPBD, kepolisian, serta masyarakat setempat.

Jenazahnya ditemukan pada Sabtu dini hari, 10 Mei 2025, di wilayah Teluk Kemang, beberapa kilometer dari titik awal ia terjun ke sungai.

Kapolsek Sungai Lilin, AKP Jon Kenedi, mengatakan bahwa upaya penangkapannya diketuai secara langsung oleh Kanit Reskrim Iptu Gede Putu Surya. Dia menjelaskan bahwa semua tindakan sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bahkan hingga tingkat memberikan peringatan dengan tembakan.

“Pencarian telah berlangsung sesuai dengan prosedur standar, termasuk pemberian peringatan dengan tembakan. Namun demikian, korban tetap memutuskan untuk nekat melompat ke sungai,” jelasnya.

Setelah upacara kematian selesai, petugas polisi mengunjungi tempat peringatan tersebut guna mengekspresikan kesedihan mereka dan memberikan bantuan finansial pada keluarga yang ditinggalkan.

“Pihak keluarga menyatakan menolak proses visum dan telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan tidak akan melakukan tuntutan hukum atas kejadian tersebut,” tutupnya.

Pada waktu bersamaan, Kepala Desa Pinang Banjar, Masruiki, mengakui bahwa pada saat kejadian, Febri benar-benar sedang dicari oleh pihak berwenang dan menggunakan sepeda motor yang kemudian disita menjadi bagian dari bukti.

“Sepeda motor yang digunakan oleh korban sudah disita oleh polisi. Mereka pun datang ke rumah duka dan berbicara langsung dengan keluarga,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *