PR JABAR
– Perkumpulan Aktivis 98 menggelar diskusi tentang persoalan tanah untuk rakyat dalam acara “Ngaliwet dan Nobar Agraria” di Oka Space Cafe Jl.Pagermaneh Punclut, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (09/05/2025) Sore.
Hadir pada diskusi tersebut Muhamamad Suryawijaya Ketua Presidium Perkumpulan Aktivis 98, Lukman Nurhakim, juru Bicara Presidium Perkumpulan Aktivis 98, Juandi Aktivis Perkumpulan Inisiatif, Anton Sulton, Praktisi Hukum, Mahasiswa dan para aktivis 98 lainnya dari segala macam profesi.
Muhamamad Suryawijaya Ketua Presidium Perkumpulan Aktivis 98 mengatakan ”mungkin kita semua yang hadir disini dan para aktivis lainnya prihatin melihat kondisi tentang persoalan tanah rakyat, saya menduga sejak lama telah banyak terjadi kasus penyerobotan tanah rakyat secara terstruktur, sistematif, dan masif (TSM)”,ucapnya.
“Tanah bagi rakyat” merupakan istilah yang kerap muncul dalam diskusi tentang perubahan sistem pertanian dan pembagian lahan di Indonesia. Ungkapan ini menekankan perlunya penyaluran atau distribusi tanah ke tangan rakyat, terlebih para petani, bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka serta mereduce ketimpangan pemilikannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama
Lukman Nurhakim, juru bicara presidium Perkumpulan Aktivis 1998, menjelaskan tentang terjadinya penyerahan hak atas tanah milik negara kepada individu atau kelompok berdasarkan kegiatan pertanian jangka panjang oleh masyarakat setempat dan para petani tani. Namun, beberapa waktu kemudian, klaim kepemilikan tersebut disalahgunakan lewat cara-cara ilegal oleh segolongan pengusaha serta pembuat proyek properti. Fenomena ini semakin memburuk karena ada campurtangan oknum aparatur publik untuk mencapai profit finansial tertentu.
Menekankan situasi yang berlangsung sekarang tentang klaim hak atas tanah milik negara di area Punclut, terlebih lagi di batas-batas wilayah yang termasuk dalam Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, para aktivis ‘Perkumpulan Aktivis 98’ dapat memberikan pendampingan hukum,” jelas Lukman.
“Reformasi Agraria sebagai bentuk cita-cita yang diperjuangkan aktiivis
mahasiswa dan pro demokrasdi pada reformasi 1998 menjadi sangat relevan untuk diimplementasikan”,terangnya.
Lanjut Lukman,”Selain itu Aktivis 1998 harus berpihak dan memiliki kepekaan langsung atas persoalan rakyat disekarnya dan hak hidupnya untuk memiliki legalitas / keabsahan lahan pertanian, pemukiman dan lahan usaha lainnya”,ujarnya
Masih kata Lukman, “Reclaiming atas lahan negara ex-erpah dan Eigendom Verponding peninggalan masa Kolonial Hindia-Belanda tersebut, sejak dinasionalisasikan pada tahun 1960-an dan hingga tidak adanya pihak-pihak yang mengclaim hingga batas pemberitahuan kepada negara tahun 1980, Kawasan tersebut dikuasai kepada Negara untuk diatur kemudian sesuai fungsinya diantaranya Lahan Hijau untuk resapan air Kota Bandung dan pertanian yang digarap warga setempat hingga saat ini”,tuturnya.
Anton Sulton yang juga Praktisi Hukum, menyampaikan program aksi dari hasil diskusi tersebut.
Pertama, Perkumpulan Aktivis 98 akan melakukan pendampingan dan dukungan penuh baik secara politik, ekonomi, hukum, mengedepankan kelestarian lingkungan atas perjuangan warga kawasan Punclut.
Kedua, Perkumpulan aktivis 1998 akan mendukung penguatan kapasitas dan berkembangnya kehidupan petani penggara, pedagang dan warga setempat baik secara ekonomi dan sosial melalui koperasi.
Ketiga, Perkumpulan Aktivis 1998 akan turun ke lapangan di tengah petani penggarap, pedagang dan warga melalui “Live in” dengan adanya sekretariat Perkumpulan di lokasi reclaiming lahan.
Keempat, Pembangunan sekretariat di lokasi yang akan di reclaiming harus memperhatikan kearifan lokal dengan petani penggarap atau warga yang menguasai lahan, agar tidak timbul konflik dan sengketa di kemudian hari.
Kelima, Realisasi Penghijauan kembali Kawasan Punclut melibatkan antara Kelompok Petani Lokal, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Serikat Petani Pasundan (SPP), PA 98 dan instansi terkait (Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan) melalui penanaman kembali pohon keras, buah-buahan unggul yang dapat diambil manfaat ekonominya oleh petani dan warga.
Keenam, Perkumpulan Aktivis 98 akan menyusun komite yang ditunjuk untuk menyusun program setiap
bidang. *