Momen Mengharukan: Kakak Paus Leo XVI Ingatkan Adiknya, “Suatu Hari Kamu Akan Menjadi Paus”


smibu news

– Ini adalah saat di mana Kakak Paus Leo XVI mengingat kembali kenangan masa kecil dengan sang adik, yang pernah menyebutkan bahwa salah satu dari mereka kelak akan menjadi paus.

Belakangan ini, suatu video wawancara yang mencakup Robert Francis Prevost menjadi sorotan di platform-media sosial setelah berita tentang kakak laki-lakinya dipercaya memegang jabatan puncak dalam Gereja Katolik Roma menyebar.

Di unggahan yang dibagikan lewat platform X (dahulu dikenal sebagai Twitter) oleh akun tersebut,
@CatholicVote
Louis Prevost yang tidak lain adalah kakak dari Kepala Eklesiastika menyatakan bahwa dia sangat terkejut dengan berita baik tersebut.

Saat saya tertidur di tempat tidur, isteri saya berseru “asap putih, asap putih!”. Saya pun menghidupkan televisi untuk melihatnya dan ternyata proses ini membutuhkan waktu satu jam hingga akhirnya diputuskan siapa yang akan menjadi paus baru.

“Saat Kardinal (Dominique Mamberti, Kardinal Proto-Deacon), keluar, kami menunggu (pengumuman) dan ia menyebut nama Robert, saya langsung tahu (bahwa itu adiknya).”

“Jika saya tidak di (pinggir) ranjang dan berdiri di sampingnya, saya mungkin akan pingsan. Karena itu sangat tidak saya duga,” ungkapnya dalam wawancara pada Jumat (9/5/2025).

Dia menyebutkan bahwa pemilihan Robert sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat merupakan suatu “tamparan keras” untuk saudaranya.

“Namun, ia memiliki banyak pengalaman universal (selama menjadi misionaris dan melakukan pelayanan).”

Pada kesempatan tersebut, dia pun mengingat kembali pengalaman masa kecilnya bersama Robert serta saudara-saudaranya yang lain.

Louis mengatakan bahwa di masa lampau, dia beserta kedua saudaranya yang lebih muda cenderung tingkah polahnya sulit dikendalikan dan sering kali berperilaku bandel tanpa henti.

“Tetapi, ia (Paus Leo XVI) tetap dianggap sebagai yang ‘paling suci’,” katanya.

Malahan, dia mengaku bahwa dia dan kawan-kawannya sering kali membalas godaan tersebut.

Kami mengejeknya dengan berkata, ‘Suatu hari nanti kau akan menjadi paus,’ dan ‘Kau terlalu suci, apa sebenarnya yang ingin kaulakukan?’ ingat Louis.

Dia menyebutnya hanyalah lelucon dari masa kecilnya.

Tetapi saat Robert akhirnya menghadiri seminar tersebut, dia menyadari bahwa saudaranya yang lebih muda sebenarnya telah ditakdirkan untuk melayani umat.

Saat Paus Fransiskus menunjuknya menjadi kardinal beberapa tahun yang lalu, pikiran saya berkata, siapa sangka hal ini benar-benar terwujud.

Video itu langsung mendapat banyak respon dari netizen yang ikut menyambut pemilihan Robert Prevost menjadi Paus Leo XVI.

Saat Paus Leo XVI Tampil ke Publik Secara Perdana Menjadi Momen Bahagia


Ratusan ribu jemaah Katolik yang sudah lama mengharapkan kehadiran pemimpin rohani mereka itu bergabung dalam suara riang saat asap putih muncul dari atap Kapel Sistina pada hari Kamis (8/5/2025), di jam lokal.


Lonceng di Basilika Santo Petrus ikut beralun mengikuti hasil Konklaf untuk memilih Paus baru.

Baru saja satu hari ketika asap gelap menutupi Vatikan, Kardinal Proto-Deacon Dominique Mamberti berkata “صند
Habemus Papam
mengumumkan kepada Kota Roma serta seluruh dunia bahwa proses pemilihan Paus sudah selesai.

Dengan unggahan dari akun Instagram resmi tersebut
@vaticannews
, terlihat Paus Leo XIV berjalan perlahan sambil muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk kali pertamanya sebagai Paus ke-267.

Kepala yang berseri-seri serta emosi yang tersentuh tampak dari perlengkapan wajah Paus asal Chicago, Illinois tersebut.

Umat Katolik yang telah memadati Lapangan Basilika Santo Petrus menyambutnya dengan penuh gembira dan suka cita.

Mereka mengibarkan bendera negaranya, menyuarakan pesan selamat sambil mengayunkan tangan ke arah sang gembala yang menjadi pengganti Santo Petrus itu.

Pada kesempatan tersebut, dia mengemukakan
Urbi et Orbi
atau sambutan dan doa pengkudusannya yang pertama setelah ia mendapat gelar Leo XIV.

Semoga damai menyertai Anda!

Kepada saudara-saudariku yang dikasihi, ini merupakan pesan perdana dari Yesus yang telah bangkit, sang gembala setia yang mengorbankan jiwa-Nya untuk kawanan domba Tuhan. Selain itu, saya berharap ucapan kedamaian ini dapat merasuki hatimu, mencakup keluargamu serta semua individu lainnya, tanpa memandang tempat mereka tinggal; kepada tiap-tiap suku bangsa dan keseluruhan dunia: semoga kedamaian senantiasa menyertaimu.

Berikut adalah ketenangan yang berasal dari Yesus Yang Bangkit, yaitu ketenangan yang menyingkirkan senjata, menghumbukkan jiwa, dan menjaga damai. Semua ini datang dari Allah.

Dia juga memperingati pemimpin agung Katolik yang sudah tiada, yakni Paus Fransiskus, sambil menekankan tentang anugerah serta pesan-pesan berani dan tegasnya kepada jemaah.

Ya Allah, Yang Mencintai Kita Semua Tanpa Batas Atau Syarat Apa Pun. Mari Kital Istirahatkan Hidup Kami Untuk Mendengar Suara Paus Fransiskus yang Lembut Tapi Selalu Berani, Dia Memberkati Roma – Seorang Paus yang Telah Memberkati Kota Roma Dan Dunia Lainnya Di Hari Minggu Paskah.

Memungkinkan anugerah yang serupa untuk dilanjutkan. Tuhan mencintai kami, setiap orang di sini, kebaikan pastiakan meraih kemenangan atas keburukan. Kami semuanya ada dalam genggaman-Nya. Dengan penuh keyakinan serta persatuan, mari kita berjalan bersama-sama dengan Tuhan dan satu sama lainnya, tanpa henti melaju kedepan.

Kami adalah pelajar Yesus, Dia telah mendahului kami, serta dunia sangat memerlukan cahaya-Nya. Seluruhnya manusia menggantung pada-Nya agar bisa menjangkaTuhan dan merasakan kebaikan-Nya. Kalian membimbing kami menyusun jembatan lewat diskusi dan pertemuan supaya kita semua mampu menjadi satu kesatuan dengan kedamaian sejati.

Terima kasih Paus Fransiskus!

Saya mengucapkan terima kasih kepada para Kardinal sekalian yang telah menunjuk diri saya sebagai Penerus Petrus serta bergabung dengan kalian semua dalam satu tubuh gereja. Mari kita perjuangkan perdamaian dan keadilan bersama, kerjasama antara laki-laki dan perempuan demi kesetiaan pada Yesus Kristus, tanpa ragu-ragu menyebarkan pesan-Nya dan menjalankan tugas sebagai misionaris sesuai dengan Injil.

Saya adalah putra Santo Agustinus, seorang Agustinian. Beliau berkata, “Bersamamu aku adalah seorang Kristen, untukmu seorang uskup.” Semoga kita semua berjalan bersama menuju tanah air yang telah dipersiapkan Tuhan bagi kita.

Kepada Gereja Roma, salam khusus dariku:

Kami perlu bekerja sama dalam menciptakan gereja yang misionari, menyusun jembatan, dan berdialog. Terimalah seluruh manusia dengan tangan terbuka sebagaimana halnya di tempat umum ini, yang buka untuk siapa saja tanpa pandang bulu; mereka yang memerlukan belas kasihan kita, hadirian kami, serta komunikasi penuh cinta.
(*)

Tetap terhubung dengan informasi terkini yang menarik di kanal-kanal ini:
Channel WA
,
Facebook
,
X (Twitter)
,
YouTube
,
Threads
,
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *