Pengakuan Menyakitkan: Ibunda kehilangan 3 dari 4 Anaknya dalam Satu Kebakaran Tragis


smibu news, Kendari –

Pernyataan mengejutkan dari seorang ibu muda whose four anaknya menjadi korban kebakaran rumah di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kebakaran di rumah itu menyebabkan tiga anak kecil meninggal dunia dan salah satunya dalam kondisi kritis akibat lukanya yang parah.

Pada saat kebakaran itu terjadi, empat anak kecil tersebut tertinggal di dalam rumah sementara ibu muda keluar bersama tunangannya.

Sangat mengejutkan, ibu muda hampir tiga jam pergi bersama kekasihnya. Dia mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk membeli makanan.

Seorang ibu muda yang bernama Siska Amelia (23), atau disingkat sebagai SA, membeli makanan dari sebuah warung makan cepat saji untuk menjaga kesetiaannya pada janjinya kepada putra-putrinya.


Penyesalan

Siska Amelia Puang Putri mengungkapkan rasa penyesalannya tentang bencana yang dihadapi oleh buah hatinya.

Siska merasa penyesalan karena telah meninggalkan buah hatinya untuk memenuhi komitmennya.

Ketika dia pergi dengan kekasihnya, A, sang anak malah tertimpa api dan meninggal.

Sebenarnya dia mempunyai lima orang anak.

Seorang wanita berumur 23 tahun meninggalkan empat buah hatinya di dalam sebuah rumah yang terletak di Jl. R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Satu anaknya hari itu ikut kerja dengan sang kakek, Yoman di Unaaha, Kabupaten Konawe.

“Kakaknya yang tua minta ikut. Jadi saya bawa ke Unaaha,” kata Yoman.

Sedangkan S (4), ANP (3), N (3) dan AZP (1) menunggu ibunya di rumah.

ANP dan N merupakan anak kembar.

“Mamanya keluar sekitar 11.30 Wita. Pas kembali jam 14.00 Wita. Api sudah besar,” kata tetangga korban.

Martoyo Awaludin dari Kesiapsiagaan Bencana Manggala Putera Kendari mengungkapkan bahwa api telah merusak rumah itu.

“Duwa unit pemadam kebakaran dikirim,” ucapnya.

Setelah kobaran mereda, diketemui dua mayat bocah kecil.

ANP dan AZP diketahui sudah meninggal.

Namun N dan S berhasil diselamatkan sebelum dibawa ke rumah sakit.

Selanjutnya, N meninggal dunia di Rumah Sakit Hermina Kendari pada jam 16:30 WITA.

“Betul sudah meninggal,” ujar Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto.

Siska Amelia menyatakan bahwa pada waktu peristiwa tersebut dirinya sedang berada di luar rumah.

“Saya pergi membeli makanan untuk mereka. Saat pulang ternyata sudah terbakar,” katanya.

Isyaratannya dia berangkat dengan kekasihnya, yakni A yang bekerja sebagai petugas pengamanan di bank tersebut.

Melalui akun Facebook-nya, Siska Amelia menyampaikan bahwa dia meninggalkan tempat karena ingin menjaga kesetiannya terhadap janjinya kepada anak-anaknya.

“Kalau pada saat itu mama tau mau terjadi bgini nak mama tdk akan keluar belikan ki makan syg. Mending makan telur ki sj pada saat itu. Tpi krna janji nya mama mau belikan ki mcd kalau mama gajian,” tulisnya.

Saat ini Siska Amelia merasa amat menyesal sudah meninggalkan buah hatinya di dalam rumah.

“Bila kata-kata kasar yang ibu terima dapat membawa balik masa lalu dan membuat kalian masih memiliki teman bermain sebagaimana dulu, Nak. Mari kita sama-sama bertahan di waktu tersebut, sayang sampai akhirnya ibu memutuskan bekerja untuk membeli apa pun yang kalian inginkan,” demikian tertulis.

Ayah dari korban, AR menceritakan tentang sosok sang korban yang selalu berusaha melindungi orang lain.

“Bila seseorang mencoba menggangu adiknya, tentu saja kakaknya akan membela dia,” ungkap AR.

Ipda Andry Irwanto, Kanit Reskrim dari Polsek Mandonga, mengungkapkan tentang situasi rumah sebelum peristiwa kebakaran itu terjadi.

Pada awalnya, sang ibu dari korban yaitu SA (23) meninggalkan tempat tinggal bersama pacarnya AD.

Mereka berdua meninggalkan tempat itu sekitar pukul 11:35 WITA dan baru pulang kerumah pada waktu pukul 14:15 WITA.

Mereka berencana untuk membekali makanan kepada empat orang yang terkena musibah dan sempat singgah untuk menambah bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraannya.

“Mamanya sang korban pergi bersama AD ke McDonald’s untuk membelikan makanan bagi anak-anak tersebut,” ungkap Ipda Andry pada hari Rabu (7/5/2025).


Penampilan Jadi Sorotan

Kebiasaan hidup mewah dari Siska Amelia, seorang ibu dengan empat orang anak yang menjadi korban kebakaran di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kini menjadi perhatian publik.

Baru ditinggal pergi oleh keempat anaknya, sang ibu terlihat santai mengenakan pajamas sambil bermain ponsel.

Ia juga terlihat memegang kain warna cokelat dari brand ternama Channel.

Santai sambil main ponsel, ibu itu sesekali melihat ke sekelilingnya.

Keempat putranya yaitu N (3 tahun), AN (3 tahun), AZ (1 tahun), dan yang terakhir S (4 tahun).

Mereka menjadi korban kebakaran ketika si ibu meninggalkan rumah bersama dengan pacarnya.

Siska Amelia (23) menyatakan bahwa pada waktu kejadiannya dia tengah berada bersama kekasihnya untuk membeli makanan di suatu rumah makan cepat saji.

SA mengatakan dia pergi membelikan makanan untuk mereka,

SA beserta pacarnya, A, pergi selama sekitar empat jam mulai pukul 11.00 sampai 15.00 WIB.

Alasannya adalah karena antri di restoran pada waktu itu membuatnya tidak dapat pulang lebih awal.

Setibanya di rumah, dia menemukan bahwa kamarnya telah ludes terkobar api.

“Saat kembali ternyata rumahnya telah hangus,” katanya lagi.

Di platform media sosial tersebut, beredar video SA yang tengah duduk di suatu kursi.

SA terlihat mengenakan piyama bermotif dengan warna merah muda.

Rambutnya diikat dan terlihat anting panjang menjuntai di telinganya.

Tak ada raut wajah kesedihan, SA justru asyik bermain HP merek ternama di tangannya.

SA dengan santainya bersandar dan duduk, sementara salah satu tangannya menggenggam ponsel yang lainnya melingkar di lengan tersebut.

Di pahanya terlihat, jumbai kain berwarna coklat.

Kain tersebut memiliki logo dari merek terkenal Channel.

Dalam video berbeda, dia tampak menggunakan kain tersebut sebagai mukena.

Meski di tengah upacara kematian, dia tetap menggunakan mukena tersebut.

Selain dia, ada seorang wanita bertudung coklat yang memandangnya dengan pandangan tajam.

SA juga sekilas memandang wanita tersebut lalu dengan singkatnya memberikan jawaban.

Dia pun kembali terpaku pada ponselnya dan melanjutkan dengan posisi kepalanya tertunduk.

Keadaan ibunya pasca peristiwa tersebut terlihat cukup tenang tanpa rasa sesal di wajahnya. Dia masih dapat menggenggam ponsel dengan normal. Bisa jadi ini akibat dari sindrom bayi biru ya? Entahlah, mungkin hanya Tuhan yang mengetahui,
tulis akun @ranievajaya1410.

Video tersebutpun banyak mendapat komentar dari pengguna internet.

“Njirrr masih santai dia njirr asik main hp. 3 anak meninggal 2 kritis.. minimal pingsan atau histeris sih seorang ibu disituasi kyk gitu,”
tulis akun @Pakanburungunta.

“sntaiii bet kek gk ada rsa penyesalan hrusss di curigaii si ini mh kek ny emng di sngja supaya dia bsa bebas tnpa ad anak2 ny,”
tulis @nabilafatmawaty_19.

Mungkin benar sekali terkait baby blues. Dengan usia yang masih sangat muda dan harus merawat 5 buah hati kecil.
kata akun @Mita.

Berdasarkan data yang ada, SA telah berumahtangga sebanyak tiga kali dan diketahui mempunyai total tujuh orang keturunan.

Artikel ini sudah dipublikasikan di
TribunPekanbaru.com


BACA
BERITA POPULER

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *