smibu news
Geger di dunia maya menyusul beredarnya video dan foto yang menampilkan praktik ajaran sesat.
Kejadian ini terjadi di Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua, dan video-foto tersebut beredar luas di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Dalam postingan itu, terlihat seorang pria bernama depan awal huruf FM yang memiliki rambut panjang menyatakan dirinya sendiri sebagai “Tuhan”.
FM menyatakan dapat menyembuhkan penyakit pada seseorang, jaminan tempat di surga, serta menerapkan pengajaran yang keluar dari kebenaran.
Salah satu deviasinya melibatkan ritual beribadah tanpa memakai pakaian yang dijalankan oleh semua anggota kelompok, termasuk diberitahu adanya aktivitas hubungan intim di luar ikatan pernikahan.
Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, mengakui keberadaan praktik paham yang menyimpang itu.
“Kira-kira pada 5-6 Mei 2025 lalu, beberapa anak dari Kampung Pobaim datang, memperoleh informasi tersebut, dan mengakhiri kegiatan kelompok itu,” jelas Umar melalui pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Kompas.com, Minggu (11/5/2025).
Menurut Umar, kelompok ini sudah beraktivitas sejak sekitar tiga bulan lalu dan membangun pondok ibadah di belakang SMA Negeri 1 Nimboran.
Namun saat ini kelompok itu sudah dibubarkan oleh warga setempat.
“Setelah pemeriksaan yang mereka lakukan, memang terbukti adanya praktek penyampaian ajaran sesat, oleh karena itu mereka mengusir orang-orang tersebut dari kampung Pobaim,” jelas Umar.
Dia menyebutkan bahwa sang founder grup itu, FM, beserta sejumlah pengikutnya, sudah melarikan diri menuju Sorong.
Pada saat ini, kegiatan grup itu di daerah Nimboran telah berhenti sama sekali.
“Pendirinya, yakni FM dan beberapa pengikutnya langsung melarikan diri ke Sorong. Jadi sampai sekarang tidak ada aktivitas lagi di lokasi,” pungkasnya.
(Kompas.com)